Selasa, 26 November 2013

Pentingnya Makanan Halal



Bagi umat Islam, mengkonsumsi yang halal dan baik (thayib) merupakan manivestasi dari ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah. Hal ini terkait dengan perintah Allah kepada manusia, sebagaimana yang termaktub dalam Al Qur’an, Surat Al Maidah : 88 yang artinya:
“dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya”      
          

Memakan yang halal dan thayib merupakan perintah dari Allah yang harus dilaksanakan oleh setiap manusia yang beriman. Bahkan perintah ini disejajarkan dengan bertaqwa kepada Allah, sebagai sebuah perintah yang sangat tegas dan jelas. Perintah ini juga ditegaskan dalam ayat yang lain, seperti yang terdapat pada Surat Al Baqarah : 168 yang artinya:
“Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan; karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu"      
          

Memakan yang halal dan thayib akan berbenturan dengan keinginan syetan yang menghendaki agar manusia terjerumus kepada yang haram. Oleh karena itu menghindari yang haram merupakan sebuah upaya yang harus mengalahkan godaan syetan tersebut. Mengkonsumsi makanan halal dengan dilandasi iman dan taqwa karena semata-mata mengikuti perintah Allah merupakan ibadah yang mendatangkan pahala dan memberikan kebaikan dunia dan akhirat. Sebaliknya memakan yang haram, apalagi diikuti dengan sikap membangkang terhadap ketentuan Allah adalah perbuatan maksiyat yang mendatangkan dosa dan keburukan. Sebenarnya yang diharamkan atau dilarang memakan (tidak halal) jumlahnya sedikit. Selebihnya, pada dasarnya apa yang ada di muka bumi ini adalah halal, kecuali yang dilarang secara tegas dalam Al Qur’an dan Hadits. Semua yang berasal dari laut adalah halal untuk dimakan, sebagaimana ayat berikut ini:
        “Dihalalkan bagimu (ikan) yang ditangkap di laut dan makanan yang berasal dari laut”
QS Al Maidah : 94         

Beberapa ayat berikut ini menyebutkan bahwa dalam Al-Qur’an hanya sedikit yang tidak halal. Namun dengan perkembangan teknologi, yang sedikit itu bisa menjadi banyak karena masuk ke dalam makanan olahan secara tidak terduga sebelumnya. Beberapa larangan yang terkait dengan makanan haram tersebut adalah:
 
QS Al Maidah : 3
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tecekik, yang dipukul, yang jatuh ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali kamu sempat menyembelihnya.”
          
QS Al Baqarah : 173
“Sesungguhnya Allah yang mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan yang disembelih dengan nama selain Allah.”
          
QS Al Maidah : 4
“Dan makanlah binatang yang ditangkap dalam buruan itu untukmu dan sebutlan nama Allah ketika melepaskan hewan(anjing) pemburunya.”
          
QS Al An’ am : 121
“Dan janganlah kamu makan sembelihan yang tidak menyebut nama Allah dan sesungguhnya yang demikian itu fasik.”
          
QS An Nahl : 67
“Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rizki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkan.”
          
QS Al Baqarah : 219
 “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi; Katakanlah : “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya.”
          
QS An Nisa : 43
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan.”



Dari serangkaian ayat di atas, beberapa yang diharamkan adalah:
  1. Bangkai
  2. Darah
  3. Babi
  4. Binatang yang disembelih selain menyebut nama Allah
  5. Khamer atau minuman yang memabukkan
Dengan kemajuan teknologi, banyak dari bahan-bahan haram tersebut yang dimanfaatkan sebagai bahan baku, bahan tambahan atau bahan penolong pada berbagai produk olahan. Akhirnya yang halal dan yang haram menjadi tidak jelas, bercampur aduk dan banyak yang syubhat (samar-samar, tidak jelas hukumnya). Menghadapi kasus semacam ini maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya makanan olahan yang telah tersentuh teknologi dan telah diolah sedemikian rupa statusnya menjadi samar (syubhat), sehingga dapat dibuktikan statusnya sebagai halal atau haram. Penentuan ini dilakukan oleh Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia berdasarkan kajian dan audit (pemeriksaan) yang dilakukan oleh LPPOM MUI.

Buah Tin



Allah berfirman,
“ Demi (buah) tin dan (buah) zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman.” (ath-Thiin: 1-3)

            Tin adalah buah-buahan berkah yang telah disebutkan Allah ta’ala dalam kitab-Nya. Bahkan bersumpah dengannya untuk menunjukan seberapa besar urgensitas dan faedahnya…. Hal inilah yang pernah diafirmasikan oleh ilmu pengetahuan modern saat ini.

            Telah nyata bahwa buah tin merupakan salah satu buah-buahan yang memiliki nilai (kualitas) yang besar. Materi-materi (zat-zat) aktif di dalam buah tin ini adalah zat-zat pembersih. Ia sangat mungkin dipergunakan untuk mengobati luka maupun bisul yang bau (basin) dengan cara melumuri dengan buah-buahannya.

            Secara ilmiah telah terbukti bahwa memakan sebagian (sedikit) buah tin di pagi hari di atas pancaran matahari, itu baik seribu kali dibandingkan makan pilan ataupun (obat) tepungan yang lembut. Karena itu, buah tin juga berfaedah terhadap penyakit bronchitis dan saluran-saluran udarah, selain dipergunakan untuk berkumur dan untuk obat sariawan.

Manfaat buah tin yang banyak ini pada dasarnya terpulang kepada unsur-unsur vital yang terkandung di dalamnya. Buah tin termasuk sumber penghasil hemoglobin darah pada saat anemia. Juga mengandung zat glukosa yang sangat tinggi, hingga akan dapat menambah kekuatan tubuh untuk melakukan aktivatas kerja. Dari sini jelaslah bagi kita, betapa besarnya manfaat buah tin dengan berbagai unsur di dalamnya yang beraneka macam. Elanjutnya manfaat-manfaat itu akan disalurkan kepada bagian-bagian tubuh yang sakit.            

Buah Zaitun




Firman Allah,

“ Dan pohon kayu kaluar dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak, dan pemakan bagi orang-orang yang makan.” (al-Mu’minuun: 20) 

“ Dan dari myang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa.” (al-An’aam: 99) 

““ Demi (buah) tin dan (buah) zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman.” (ath-Thiin: 1-3) 

“ Lalu kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma.” (Abasa: 27-29)

            Ilmu pengetahuan menyatakan bahwa pohon zaitun merupakan pohon sebangsa kayu yang berumur panjang untuk masa yang lebih dari seratus tahun. Berbagai penelitian ilmiah menyatakan bahwa buah zaitun tergolong zat makanan yang bagus. Di dalamnya terdapat kadar protein yang besar, sebagaiman ia memiliki kadar garam yang mengandung kalsium, zat besi, dan fosfat.

              Dari buah-buahannya dapat dikeluarkan minyak zaitun yang mengandung kadar minyak cair yang tinggi. Ia akan sangat bermanfaat bagi alat pencernaan pada umumnya, dan jantung pada khususnya. Minyak zaitun ini secara keseluruhan mampu mengungguli segala jenis minyak lainnya, baik yang bersifat nabati maupun hewani. Di samping itu, ia juga lembut pada kulit, mengingat kita dapat menjadikan kulit mulus. Minyak zaitun ini juga memiliki banyak fungsi lain di dalam pembuatan (produksi). 

Anggur




Firman Allah,
“ Atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya.” (al-Israa’: 91) 

“ Di bumi terdapat bagian –bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur.” (ar-Ra’d: 4)

“ Dari buah kurma dan anggur, kami buat minuman yang memabukkan dan yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.” (an-Nahl: 67) 

“ Sesungguhnya orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur.” (an-Naba: 31-32)

Ilmu pengetahuan modern telah menyatakan bahwa anggur mengandung kadar satuan zat gula (as-sukkaru al-ahady) yang cukup tinggi, yang bernama glukosa. Karenanya, pengobatan terhadap pasien yang dilarang makan, atau tak mampu makan, seperti pasien yang berada dalam kondisi pingsan atau yang sejenisnya, seringkali tergantung pada zat glukosa (gula hasil anggur) ini yang ditambah dengan sebagian zat garam (oralit) yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Telah diterapkan oleh berbagai kajian ilmiah bahwa anggur mengandung kadar zat besi dan kalsium yang cukup lumayan. Anggur juga mengandung sedikit vitamin (H) yang bertanggungjawab atas kesuburan dan keseimbangan seksual,urat syaraf, dan otot. Zat keasaman yang ada di dalamnya sangat bermanfaat untuk menyeimbangkan keasaman-keasaman yang bias membahayakan, yang diakibatkan oleh penghancuran sebagian makanan-makanan di dalam tubuh.

Dedaunan anggur juga memiliki faedah yang sangat besar. Ia sangat kaya zat garam (oralit) dan vitamin. Setiap seratus gram daun anggur bias mensuplai tubuh sebanyak 97 nilai kalori. Karenanya, anggur sangatlah pantas dengan kedudukan tinggi yang telah Allah sediakan baginya itu.

Madu Lebah




Allah berfirman, 
" Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” (an-Nahl: 69)

            Keterangan Al-qur’anul-Karim bahwa dalam madu lebah terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia dapat dibuktikan secara ilmiah. Berbagai eksperimen telah dilakukan di beberapa tempat di bumiini, barat dan timut, untuk menguatkan hal tersebut. Di antara eksperiman tersebut adalah yang dilakukan seorang ahli bakteri bernama Sakhith. Dalam riset ini, Sakhith menanamkan kuman-kuman dari berbagai macam penyakit pada beberapa sarang madu.

            Dr. Lockhead yangbekerja pada divisi enzim di Otawa melakukan pengulangan pada riset-riset yang telah dilakukan oleh Sakhkith. Hasilnya memperkuat keabsahan konklusi-konklusi yang diambil oleh Sakhith.

            Seorang tokoh ilmu kedokteran terkemuka berpendapat bahwa madu lebah adalah senjata dokter hampir di segala penyakit. Madu juga dapat menekan racun yang berasal dari berbagai penyakit organ dalam tubuh, seperti racun saluran air kencing dan diakibatkan penyakit liver, lambung, dan usus. Dr. Coulumb memperkuat hal ini. Ia mengobati orang-orang yang terserang penyakit jantung dengan madu.

            Ada sebuah kajian tentang madu dari segi ini yang telah dilakukan dibeberapa rumah sakit di Swiss. Berdasarakan kajian ini, para pengasuh melihat bahwa kadar hemoglobin telah bertambah sejak minggu pertama dengan batasan tertinggi untuk tambahan tersebut mencapai 80 persen.

            Secara ilmiah, ditetapkan tentang keberhasilan penggunaan madu dalam mengobati penyakit-penyakit liver. Karena, jelas bahwa selain ia merupakan makanan bagi kerusakan-kerusakan pada tubuh dan jaringannya,glukosa dapat menambah simpanan gula hewani pada liver dan mempergiat proses pencernaan makanan pada jaringan tubuh. Inilah alas an kenapa glukosa dapat dipergunakan.

            Adapun dalam pengobatan sakit mata, seorang ilmuwan bernama Fischer-kepala bidang pengobatan mata pada rumah sakit daerah Udesa-mengumumkan bahwa madu dianggap salah satu obat termanjur untuk mengobati berbagai penyakit mata. Ia telah mempergunakan madu pada obat gosok 3 prsen sulfat sebagai ganti paraffin cair. Karena obat gosok sulfat yang terdapat pada madu memberikan hasil yang memuaskan dalam mengobati luka pada kornea.

            Hal ini sebagaimana yang ditunjukkan oleh beberapa pembahasan ilmiah bahwa madu lebah dianggap sebagai pengobatan istimewa untuk berbagai penyakit jantung. Adapun pengaruh madu lebah dalam pengobatan berbagai macam penyakit lambung dan usus didapatakan bahwa madu mengandung alkali yang potensial. Dianjjurkan dalam pengobatan luka lambung dan usus dua belas jari untuk menglomsumsi madu yang dituangkan dalam segelas air hangat dua jam sebelum berbuka puasa atau tiga jam sesudah makan malam.

            Adapun kaitannya dengan penyakit-penyakit kulit, mayoritas ilmuwan yunani, Jerman, dan Rusia telah mengungkapkan kapabilitas madu lebah dalam pengobatan berbagai pemborokan pada luka dan kulit. Seorang ahli beda di inggris , turfulak, bercerita bahwa ketika ia melakukan pembedahan, madu lebah sangat membantu pertumbuhan organ tubuh yang baru.

Aturan Makanan




Allah berfirman,
“ Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (al-A’raaf; 31) 

Berdasarkan teori ilmiah, kita tidak membutuhkan kuantitas (jumlah) makanan yang kita makan. Tetapi, kita membutuhkan makanan yang seimbang dan beraneka ragam. Pola makan yang sehat tidak hanya tergantung pada satu macam makanan tertentu. Namun, pola makan yang sehat mengharuskan beraneka ragam.

Para dokter sepakat bahwa makan dan minum yang berlabihan sangat membahayakan kesehatan dan secara langsung mempengaruhi saluran dan alat pencernaan. Disebutkan bahwa pasien penyakit-penyakit dalam, terutama penyakit jantung, selalu berada pada urutan terdepan dalam jumlah pembesuknya siang atau malam.

Secara ilmiah diterapkan bahwa rasa nyeri yang mencekam pada dada, dan pembekuan pada pembuluh darah timbul sebagai akibat dari berlebih-lebihan dalam mengkonsumsi makanan-makanan yang membuat bertambahnya berat badan, terutama yang mengandung tepung, gula, dan lemak. Dari sini tidak akan hilang dari benak kita bahwa perintah makan dan minum dengan tidak berlebih-lebihan pada ayat di atas memiliki tujuan medis yang sangat besar.

Menyusui Anak



Allah berfirman,
“ Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya.” (al-baqarah: 233)

            Berdasarkan penelitian para ilmuan dijelaskan dengan rinci bahwa air susu yang pertama kali diterima seorang bayi dari payudara ibunya, selama dua hari pertama setelah kelahirannya, mengandung beberapa protein khusus dengan kadar tinggi. Air susu ibu adalah steril secara alami. Pasalnya, tidak terdapat kuman-kuman yang menyebabkan terjadinya radang pada lambung ataupun usus. Penelitian juga menemukan bahwa air susu memberikan seorang bayi potensi besar dalam pembentukan tubuh, otak, dan perilakunya. 

Terbukti secara ilmiah bahwa air susu alami sangat penting dalam menjaga bayi-bayi dari tekanan darah rendah. Teori ilmiah menyatakan bahwa tekanan darah rendah yang menyerang beberapa bayi dapat berupa rasa pusing dan muntah-muntah. Selain itu, mereka juga menderita gugup yang berlebihan dan kejang-kejang.

Bahkan, telah muncul satu kajian baru yang revosioner oleh sekelompok ilmuwan yang menjelaskan bahwa air susu ibu dapat melindungi bayi-bayi yang disusui dari berbagai penyakit. Ada satu hal baru dalam hal ini. Yaitu, air susu ibu dapat membunuh parasit kecil yang diberi nama ‘ Giardia’.

Ada lagi beberapa kajian yang dilakukan oleh beberapa ilmuan RRC baru-baru ini yang mempertegas bawah air susu ibu dapat menumbuhkan kecerdasan anak. Alasannya adalah bahwa masa pertumbuhan otak tercepat adalah tahun pertama dari kehidupannya.

Adapun manfaat menyusui bagi diri sang ibu telah terbukti secara ilmiah bahwa menyusui dapat mengurangi kemungkinan terserang kanker payudara. Di samping itu, menyusui merupakan salah satu faktor alami untuk mencegah kehamilan. Jadi, menghisap payudara dapat merangsang keluarnya hormone prolaktein dari isapan pertama untuk kelenjar lender.

Berdasarkan semua itu, jelaslah bagi kita mengapa islam sangat menganjurkan para ibu menyusui bayi-bayi mereka. Karenanya, kita jumpai bahwa anjuran al-qur’an untuk menyusui secara alami sesuai dengan ilmu pengetahuan yang dihasilkan penelitian-penelitian para ilmuwan di bidangnya.

Daftar Makanan Haram Berdasarkan Al-Quran dan Hadist



Tentang rincian sesuatu yang haram dimakan, berarti juga haram dihidangkan di atas meja makan di rumah kita, bisa kita dapatkan penjabarannya di dalam ayat al-Qur’an dan Hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
 
Yang Haram Di Makan Menurut al-Qur’an

Adapun sesuatu yang haram di makan menurut ayat al-Qur’an perincian serta penjelasannya terdapat di dalam surat al-Maidah ayat 3 sebagai berikut:

1. Bangkai.

Yaitu hewan yang mati bukan dengan cara syar’i, baik mati sendiri atau mati oleh manusia namun tidak dengan cara yang syar’i. Di dalam ayat disebutkan beberapa hewan mati yang tergolong bangkai, ialah al-Munkhoniqoh, yaitu hewan yang mati tercekik dengan sengaja maupun tidak sengaja. Kemudian al-Mauqudzah, yaitu hewan yang mati karena pukulan benda tumpul lagi keras. Termasuk dalam kategori ini ialah hewan yang mati tersengat listrik. Lalu al-Mutaroddiyah, yaitu hewan yang mati karena terjatuh dari tempat yang tinggi atau terjatuh ke dalam sumur. Kemudian an-Nathihah, yaitu hewan yang mati karena ditanduk hewan lainnya. Semua yang tersebut di muka termasuk bangkai dan hukumnya haram.
Termasuk kategori bangkai ialah potongan tubuh binatang yang masih hidup, seperti potongan ekor sapi, potongan punuk unta, potongan telinga sapi dan sebagainya.
Seluruh bangkai hukumnya haram kecuali bangkai ikan dan belalang.[1] Bahkan bangkai binatang laut seluruhnya adalah halal.[2]

2. Darah yang mengalir.

Para ulama sepakat atas haramnya darah yang mengalir ini, tidak boleh dimakan, diminum ataupun dimanfaatkan[3], kecuali darah yang berupa hati dan limpa, maka halal.[4] Atau darah yang menempel di daging setelah penyembelihan maka juga halal.[5]

3. Daging babi.

Pengharaman daging babi yang dimaksudkan ialah mencakup seluruh anggota tubuhnya, termasuk minyak lemaknya, darah, kulit, tulang dan sebagainya, baik babi peliharaan maupun babi liar.[6]

4. Sembelihan dengan selain nama Alloh (tidak dengan bismillah).

Yaitu setiap hewan yang disembelih dengan selain nama Alloh, maka hukumnya haram.

5. Sembelihan yang diperuntukkan selain Alloh.

Yaitu seluruh sembelihan yang diperuntukkan selain Alloh, baik patung, batu, pohon, laut, wali, kuburan keramat atau siapapun selain Alloh maka haram dimakan.

6. Hewan yang diterkam binatang buas lainnya.

Yaitu binatang yang diterkam oleh harimau, serigala, buaya atau yang lainnya lalu dimakan sebagian tubuhnya dan mati karenanya, maka hukumnya haram meskipun darahnya mengalir dan yang tergigit ialah bagian lehernya.

Yang Haram Dimakan Menurut Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

Adapun kaidah dan sebagian rincian sesuatu yang haram di makan menurut hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ialah sebagai berikut:
1. Binatang buas bertaring.[7]
Yaitu binatang buas yang bertaring dan melawan dengan taringnya, maka haram dimakan.
2. Burung yang berkuku tajam.[8]
Yaitu seperti burung garuda, elang dan sejenisnya, maka haram dimakan.
3. Keledai jinak.[9]
Termasuk yang diharamkan ialah bighol, yaitu peranakan antara kuda dan keledai jinak.
4. al-Jalalah.[10]
Yaitu hewan, baik yang berkaki empat maupun berkaki dua, yang makanan pokoknya kotoran-kotoran, seperti kotoran manusia atau hewan dan sejenisnya. (Fathul Bari, Ibnu Hajar al-Asqolani, 9/648). Yang diharamkan ialah daging serta susunya.
5. Hewan yang diperintahkan agama untuk dibunuh.
Yaitu antara lain kalajengking, ular, burung gagak, tikus, anjing hitam.[11] Juga tokek atau cicak.[12]
6. Hewan yang dilarang agama membunuhnya.
Yaitu antara lain semut, tawon atau lebah, burung hud-hud, dan burung shurod.[13] Juga kodok atau katak.[14]
Allohul muwaffiq.

[1] HR. Ahmad 2/97, Ibnu Majah 3314, Baihaqi dalam Sunanul Kubro 1/254, dishohihkan oleh al-Albani dalam ash-Shohihah 1118 dan al-Misykah 4132
[2] HR. Ahmad 2/237, 361, 392, Abu Dawud 83, at-Tirmidzi 69, an-Nasai 59, Ibnu Majah 386, dishohihkan oleh al-Albani dalam ash-Shohihah 480
[3] Tafsir al-Qurthubi 2/221
[4] HR. Ahmad 2/97, Ibnu Majah 3314, Baihaqi dalam Sunanul Kubro 1/254, dishohihkan oleh al-Albani dalam ash-Shohihah 1118 dan al-Misykah 4132
[5] Majmu’ Fatawa, Ibnu Taimiyyah 21/522
[6] Al-Fishol, Ibnu Hazm 4/197
[7] HR. Muslim 1933
[8] HR. Muslim 1934
[9] HR. al-Bukhori 4219 dan Muslim 1941
[10] HR. Abu Dawud 3785, at-Tirmidzi 1823, dan Ibnu Majah 3189
[11] HR. al-Bukhori 1829 dan Muslim 1190
[12] HR. al-Bukhori 3359 dan Muslim 2237
[13] HR. Abu Dawud 5267 dan Ibnu Majah 3224, dishohihkan oleh Ibnu Hajar dalam at-Talkhish 4/916
[14] HR Abu Dawud 5269 dan an-Nasai 4355, dishohihkan oleh al-Albani


all about 'basmalah'


Basmalah, merupakan bacaan (dzikir) yang kerap kali kita lantunkan. Basmalah adalah istilah dari penyebutan Bismillah, seperti hamdalah istilah dari Al Hamdulillah dan hauqalah istilah dari lahaula wala quwwata illa billah. Ia merupakan penggalan salah satu ayat dalam surat An Naml dan sebagai ayat pertama yang membuka surat Al Fatihah. Lebih dari itu, basmalah sebagai pembuka dari seluruh surat-surat Al Qur'an kecuali surat At Taubah (Al Bara'ah), namun bukan bagian dari surat-surat tersebut kecuali pada surat Al Fatihah.
Membacanya pun akan mendapat balasan (pahala) sebagaimana pahala membaca ayat-ayat yang lain dalam Al Qur'an. Setiap hurufnya Allah subhanahu wata'ala memberi pahala satu kebaikan yang dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah (Al Qur'an) maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Aku (Nabi Muhammad) tidaklah mengatakan Alif Laam Miim adalah satu huruf, melainkan alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (H.R. At Tirmidzi no. 2910, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani)

Tuntunan Memulai Amalan Dengan Basmalah

Basmalah, tersusun dari tiga kata:

بسم الله (ب -- اسم -- الله).


Yang diterjemahkan dalam bahasa kita: "Dengan menyebut nama Allah". Para ulama menerangkan bahwasanya ucapan basmalah ini sangat berguna bagi seseorang yang hendak melakukan suatu amalan yang mulia. Misalnya membaca basmalah ketika akan menulis atau membaca. Maksud dimulainya amalan tersebut dengan basmalah adalah agar tulisan atau bacaannya itu mendapat barakah dari Allah subhanahu wata'ala. Mendapat tsawab (pahala) dan bermanfaat. Jadi mengawali suatu amalan perbuatan atau perkataan itu dengan membaca basmalah tidak lain hanya dalam rangka bertabarruk (mencari barakah) kepada Allah subhanahu wata'ala dan untuk mendapatkan pahala dari-Nya. Sebuah keistemewaan yang sering dicari dan diimpikan oleh kebanyakan orang.
Mengucapkan basamalah pada amalan-amalan yang bernilai, merupakan bimbingan Allah subhanahu wata'ala terhadap para nabi-Nya. Sebagaimana yang Allah subhanahu wata'ala kisahkan dalam Al Qur'anul Karim tentang Nabi Nuh 'alaihis salam ketika mengajarkan kepada umatnya membaca basmalah disaat berlayar atau berlabuh. Allah subhanahu wata'ala berfirman (artinya):"Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Rabb-ku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Hud: 41)


Demikian pula Allah subhanahu wata'ala mengisahkan dalam Al Qur'anul Karim tentang Nabi Sulaiman 'alaihis salam ketika mengirim risalah dakwah kepada Ratu Saba' diawali pula dengan basmalah. Sebagaimana firman-Nya: (artinya) "Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman, dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (An Naml: 30)


Basmalah ini pun juga merupakan sunnah yang dibawa oleh Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam. Ketika wahyu pertama kali turun kepada beliau shalallahu 'alaihi wasallam adalah ayat: (artinya) "Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu yang Menciptakan," (Al 'alaq: 1)
Allah subhanahu wata'ala memerintahkan kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam agar membaca kalamullah (Al Qur'an) dengan menyebut nama-Nya.


Saudaraku yang semoga dirahmati Allah subhanahu wata'ala, ketahuilah bahwa barakah itu berasal dari Allah subhanahu wata'ala semata. Hal ini Allah subhanahu wata'ala tegaskan dalam firman-Nya (artinya):
“Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami melimpahkan barakah dari langit dan bumi.” (Al A’raf: 96)
Siapa yang kuasa melimpahkan barakah dari langit dan bumi? Tentu, adalah Penguasa Tunggal langit dan bumi yaitu Allah Rabbul 'alamin. Sehingga Nabi shalallahu 'alaihi wasallam mengajarkan pula kepada umatnya untuk mencari barakah dengan menyebut-nyebut nama Allah yang terkandung dalam bacaan basmalah.


Ketika Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengirim beberapa
risalah dakwah ke negeri-negeri kafir seperti negeri Romawi. Beliau mengawali risalahnya dengan basmalah. Hal ini juga dipraktekkan oleh Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq. Ketika beliau radhiallahu 'anhu menulis risalah tentang zakat yang ditujukan untuk penduduk negeri Bahrain, beliau memulainya dengan basmalah (Lihat HR. Al Bukhari no. 1454). Suatu pengajaran dan pembelajaran kepada umat manusia, bahwa barakah itu hanya milik Allah subhanahu wata'ala. Sehingga permohonan barakah itu hanya ditujukan kepada Allah subhanahu wata'ala semata. Karena selain Allah subhanahu wata'ala tidak bisa memberikan barakah.

Barakah Bacaan Basmalah

Saudaraku yang semoga Allah merahmati kita semua, diantara barakah dari bacaan basmalah ini adalah dapat memperdaya setan dan bala tentaranya yang mempunyai misi untuk memperdaya umat manusia dari jalan kebaikan. Kita pun tidak boleh merasa kecil hati dan takut dari gangguan mereka, selama kita berada diatas jalan Allah subhanahu wata'ala. Allah subhanahu wata'ala telah memberikan berbagai cara dan jalan untuk membentengi diri dari gangguan setan, diantaranya dengan membaca basmalah.


Suatu ketika Usamah bin Umair dibonceng Nabi shalallahu 'alaihi wasallam. Lalu ia mengatakan: "Celakalah setan." Maka Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menegurnya, janganlah kamu mengatakan "celakalah setan", karena jika kamu katakan seperti itu, justru setan akan semakin membesar (dalam riwayat lain sebesar rumah). Setan akan berkata: "Dengan kekuatanku, aku akan melumpuhkannya." Namun bila kamu mengucapkan basmalah, pasti setan akan semakin kecil hingga seperti lalat. (HR. Ahmad 9/59, An Nasaa'i dalam Al Kubra 6/146, dan Abu Dawud no. 4330. Dishahihkan Asy Syaikh Al Albani)


Dari Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu berkata: "Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang membaca:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ


"Dengan menyebut nama Allah yang tidak akan bisa memudharatkan bersama nama-Nya segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," pada setiap hari di waktu shubuh dan sore sebanyak tiga kali maka tidak akan memudharatkan baginya sesuatu apa pun." (HR. At Tirmidzi no. 3310, dan dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani)


Dari shahabat Umayyah bin Makhsyi radhiallahu 'anhu, ia menceritakan tentang seseorang yang sedang makan dan Nabi shalallahu 'alaihi wasallam sedang duduk disekitarnya. Namun orang tadi lupa belum membaca basmalah hingga tidak tersisa kecuali sesuap saja. Ketika ia hendak memasukkan makanan tersebut kedalam mulutnya ia baru membaca:

بِسْمِ اللهِ في أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ


"Dengan menyebut nama Allah di awal dan diakhirnya."
Melihat hal itu Nabi shalallahu 'alaihi wasallam tertawa, seraya berkata: "Setan itu senantiasa ikut makan bersamanya, hingga ketika ia membaca basmalah maka dimuntahkan apa yang ada dalam perut setan tersebut." (HR. Abu Dawud no. 3276)

Beberapa Perkara Yang Dianjurkan Untuk Dimulai Dengan Menyebut Nama Allah
Para pembaca yang mulia, berikut ini kami paparkan beberapa
perkara yang dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam untuk mengawalinya menyebut nama Allah subhanahu wata'ala:


1. Ketika Hendak Tidur

Dari shahabat Hudzaifah radhiallahu 'anhu berkata: "Kebiasaan (sunnah) Nabi shalallahu 'alaihi wasallam ketika hendak tidur, beliau membaca:

بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا


"Dengan menyebut nama-Mu Ya Allah, aku mati dan aku hidup."
(HR. Al Bukhari no. 6334, dan Muslim no. 2711 dengan redaksi yang sedikit berbeda)


2. Ketika Keluar Dari Rumah

Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata: "Sesungguhnya Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bila seseorang keluar dari rumahnya, lalu ia membaca:

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ


"Dengan nama Allah, aku bertawakkal hanya kepada Allah, tiada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah."
Maka dikatakan padanya: "Engkau telah mendapat petunjuk, engkau tercukupi dan engkau telah terjaga (terbentengi)," sehingga para setan lari darinya. Setan yang lain berkata: "Bagaimana urusanmu dengan seseorang yang telah mendapat petunjuk, tercukupi, dan terbentengi?!" (HR. Abu Dawud no. 4431)
Atau dengan membaca:

بِاسْمِكَ رَبِّي إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَزِلَّ أَوْ أَضِلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ


"Dengan nama-Mu Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku berlindung Kepada-Mu jangan sampai aku salah atau sesat, menganiaya atau dianiaya, membodohi atau dibodohi." (HR. Ahmad no. 26164, riwayat dari Ummul Mukminin Ummu Salamah)


3. Ketika Masuk Kamar Mandi (WC)


Dari shahabat Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu berkata: "Sesungguhnya Rasulullah bersabda:

سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمْ الْخَلاَءَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ


"Penutup antara pandangan-pandangan jin dengan aurat bani Adam ketika seseorang masuk wc adalah membaca basmalah." (At Tirmidzi no. 551, dan dishahihkan oleh As Syaikh Al Albani)


4. Ketika Hendak Makan

Dari Aisyah radhiallahu 'anha berkata: "Telah bersabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam:

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ


"Bila salah seorang diantara kalian makan maka hendaknya ia mengucapkan bismillah, bila ia lupa diawalnya, maka hendaknya ia membaca bismillah fi awwalihi wa akhirihi." (HR. At Tirmidzi no. 1781, dan dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani)


5. Ketika Hendak Berhubungan Dengan Istri

Dari shahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu 'anhuma berkata: "Berkata Nabi shalallahu 'alaihi wasallam: "Bila salah seorang diantara kalian menggauli istrinya, hendaknya ia berdo'a:

بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا


"Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah setan dari kami dan jauhkanlah setan dari apa yang engkau rizkikan kepada kami."
Bila Allah subhanahu wata'ala memberikan karunia anak kepadanya maka setan tidak akan mampu memudharatkannya." (HR. At Tirmidzi no. 1012)


6. Ketika Hendak Menyembelih

Disyari'atkan pula dalam penyembelihan hewan dengan membaca basmalah. Bahkan
hukumnya bukan sekedar mustahab (anjuran) saja tetapi wajib. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

فَلْيَذْبَحْ عَلَى اسْمِ اللَّهِ


"Hendaknya menyembelih dengan (menyebut) nama Allah (basmalah)." (HR. Al Bukhari no.5500)
Maka sebelum menyembelih hewan hendaknya membaca:

بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ


(HR. Abu Dawud no. 2427)


7. Ketika Hendak Memasukkan Jenazah ke Liang Kubur

Disunnahkan (dianjurkan) membaca:

بِسْمِ اللَّهِ وَعَلَى سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ


"Dengan menyebut nama Allah dan diatas sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam." (HR. Abu Dawud no. 2798)


Demikian pula perkara-perkara yang lain, termasuk amalan jihad fi sabilillah yang merupakan puncak tertinggi dalam Islam hendaknya juga diawali dengan membaca basmalah sebagaimana yang diriwayatkan Al Imam At Tirmidzi no. 1337 dari shahabat Buraidah radhiallahu 'anhu.
Akhir kata, semoga kajian yang ringkas ini dapat menambah iman dan ilmu kita serta lebih menguatkan keterkaitan diri kita kepada Allah subhanahu wata'ala Rabbul 'alamin. Amien Ya Rabbal 'alamin.


Sumber: assalafy.org