Selasa, 26 November 2013

please jgn dibaca!


Ada seorang guru yang bernama Kiyai Hamat, beliau mempunyai murid cerdas yang bernama Abu Hanifah yang pada saat itu berusia kurang dari 10 tahun. Pada suatu hari, Kiyai Hamat mendapat surat tantangan dari orang kafir untuk berdebat di balai desa. Kiyai Hamat panic sehingga tidak konsen ketika mengajar. Kepanikan Kiyai Hamat memancing Abu Hanifah untuk bertanya tentang apa yang sedang terjadi pada beliau. Setelah pelajaran usai, Kiyai pun kembali ke rumah beliau. Abu Hanifah datang kerumah Kiyai Hamat untuk bertanya.
A : Wahai Kiyai, kenapa Kiyai terlihat panik ketika mengajar tadi?
K : Wahai muridku Abu Hanifah, saya baru saja mendapat surat tantangan dari orang kafir untuk berdebat di balai desa besok pagi.
A : Lalu, apa yang membuat engkau panik wahai Kiyai?
K : Jika kita kalah, kita harus masuk agama mereka. Dan sebaliknya.
A : Kiyai, bsk pagi kita berangkat berdua ke balai desa untuk memenuhi undangan tantangan mereka.
K : Kamu anak kecil tau apa? Sudahlah sana kembali ke kamarmu. Saya tidak yakin bsk akan datang.
A : Bsk pagi saya tunggu Kiyai disini (di depan rumah Kiyai)
*Kiyai menghela napas, Abu Hanifah pun kembali pulang
Malamnya, selepas sholat isya, Kiyai Hamat membaca quran untuk menenangkan dirinya hingga akhirnya beliau tertidur. Di dalam tidur beliau, beliau bermimpi sepert ini :
-Kiyai Hamat berada di sebuah rumah yang besar nan indah. Di pojok ruangnya ada tanaman hijau yang sedang dimakan oleh anjing. Tetapi ada satu tanaman hijau yang tidak dimakan oleh anjing karena ternyata di balik tanaman tersebut ada singa yang memakan anjing tsb.
Terbangunlah Kiyai Hamat dari tidurnya diwaktu subuh. Beliau segera sholat dan mendatangi murid ciliknya, Abu Hanifah, untuk menceritakan mimpi beliau. Sesampainya di tempat Abu Hanifah, beliau menceritakan mimpinya. Dengan ‘enteng’nya Abu Hanifah yang cilik itu menanggapi,
“Wahai Kiyai, rumah besar yang ada di mimpi itu adalah agama islam, tanaman hijau itu adalah para ulama, dan anjing-anjing itu adalah orang kafir. Nah, tanaman hijau yang ga dimakan sama anjing itu engkau Wahai Kiyai, dan saya adalah singa yang memakan anjing itu”. Kiyai Hamat yakin sama apa yang dijelaskan oleh muridnya, “Oh begitu ya? Baiklah, ayo kita berangkat sekarang ke balai desa”.
Sesampainya di balai desa, sudah tersedia dua podium, masing-masing untuk Kiyai Hamat dan orang kafir. Debat pun dimulai.
Pertanyaan pertama
Kafiruun : Wahai kamu orang islam, apa kamu yakin bahwa Allah itu ada?
Kiyai : ya, saya yakin
Kafiruun : apa buktinya?
Abu Hanifah yang ada di belakang podium Kiyai Hamat sambil memegang sandal Kiyai meminta izin kpd Kiyai untuk menjawab pertanyaan itu. Kiyai mengizinkan.
Abu Hanifah : hey kamu orang kafir, kamu tuh hidup ga sih?
Kafiruun : ya, saya hidup
Abu Hanifah : tunjukkan aku mana rohmu?
Kafiruun : oiya, mana ya?    -----
SKOR PERTAMA 1 UNTUK ISLAM DAN 0 UNTUK KAFIRUUN :D

Pertanyaan kedua
Kafiruun : hey orang islam, kamu masih yakin bahwa Allah itu ada?
Kiyai Hamat : ya, yakin
Kafiruun : sebelum Allah ada siapa?
Abu Hanifah kembali meminta izin untuk menjawab dan diizinkan.
Abu Hanifah : hey orang kafir, coba lihat jari-jarimu. Sebelum kelingkingmu ada apa?
Kafiruun : jari manis
Abu Hanifah : sebelum itu?
Kafiruun : jari tengah
Abu Hanifah : sebelum itu?
Kafiruun : telunjuk
Abu Hanifah : sebelum itu?
Kafiruun : jempol
Abu Hanifah : sebelum itu?
Kafiruun : apa ya?   -----
Abu Hanifah : Ah kamu mikirin jari sendiri aja ga bisa, malah mau mikirin sebelum Allah siapa
Kafiruun : ???
SKOR SEMENTARA 2 UNTUK ISLAM DAN 0 UNTUK KAFIRUUN :D

Pertanyaan terakhir.
Kafiruun : Kamu masih yakin Allah itu ada?
Kiyai Hamat : ya, yakin
Kafiruun : apa kalian tau sekarang Allah lagi ngapain?
Lagi-lagi Abu Hanifah yang menjawab
Abu Hanifah : hey orang kafir, dari tadi sudah dua pertanyaan saya jawab dari belakang podium. Sekarang gantian dong. Kamu turun podium, saya di atas podium kamu.
Kafiruun : oh, boleh
Setelah Abu Hanifah naik ke atas podium orang kafir, dengan lantang beliau menjawab, “Allah sedang menurunkan orang yang hina dan menaikkan orang mulia ke atas podium”
Kafiruun : --------- ??????
SKOR AKHIRNYA ADALAH 3 UNTUK ISLAM DAN 0 UNTUK KAFIRUUN :D
Dengan begitu, perjanjian pun terpenuhi yaitu jika kafir kalah, mereka harus masuk islam 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar