1.
Penyusun Matahari
Matahari
berbentuk bola gas yang berpijar dan sangat panas dengan senyawa penyusun utama,
yaitu :
·
gas
hidrogen (74%)
·
helium
(25%) terionisasi
Senyawa penyusun
lainnya terdiri dari besi, nikel,
silikon, sulfur,
magnesium, karbon,
neon,
kalsium, dan kromium.
2.
Karakteristik
matahari
·
massa Matahari 1,989x1030 kg
Oleh karena itu, Matahari menjadi obyek terbesar di tata surya
dengan massa mencapai 99,85% dari total massa tata surya.
·
diameter Matahari 1.392.000 km
·
suhu permukaan sekitar 6.000 K
·
dan mampu bertahan 10 miliar tahun.
Matahari
diperkirakan berusia sekitar 7 miliar tahun lagi, sebelum hidrogen di intinya
habis. Bila hal tersebut terjadi, Matahari akan berekspansi menjadi bintang
raksasa berwarna merah yang dingin dan 'memakan' planet-planet kecil di
sekitarnya (mungkin termasuk Bumi) sebelum akhirnya kembali menjadi bintang
kerdil berwarna putih kembali.
Gaya gravitasi di Matahari
sebanding dengan 28 kali gravitasi di Bumi. Secara teori hal tersebut berarti
bila seseorang memiliki berat 100 kg di Bumi maka bila berjalan di permukaan
Matahari beratnya akan terasa seperti 2.800 kg. Gravitasi Matahari jugalah yang
menahan planet-planet yang mengelilinginya tetap berada pada orbit
masing-masing.
·
Radiasi Matahari atau cahaya Matahari, berupa
gelombang elektromagnetik yang terdiri
dari gelombang inframerah, cahaya tampak, sinar ultraviolet.
Struktur Matahari
·
Inti
·
Zona
radiatif
·
Zona
konvektif
·
Fotosfer
·
Kromosfer
·
Korona
·
Bintik
Matahari
·
Granula
·
Prominensa.
Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya
pemecahan atom-atom
menjadi elektron, proton, dan neutron.[19][20]
Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian Matahari yang
lebih luar.[19]
Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan
proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi
fusi nuklir (sering juga disebut termonuklir)
·
Inti
Matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi
hidrogen. Reaksi fusi adalah
penggabungan atom-atom hydrogen menjadi atom helium. Energi hasil reaksi
termonuklir di inti berupa sinar
gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar
sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi.[4][19][21] Energi tersebut dibawa
keluar dari Matahari melalui radiasi.[4]
·
Zona radiatif adalah daerah
yang menyelubungi inti Matahari.[22] Energi dari inti
dalam bentuk radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan ke bagian
Matahari yang lebih luar. Suhu dan densitas zona
radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi
nuklir.
·
Zona konvektif adalah lapisan di mana suhu
mulai menurun.
·
Fotosfer atau permukaan
Matahari dengan
suhu sekitar 5.500 derajat Celcius. Sebagian besar radiasi Matahari yang
dilepaskan keluar berasal dari fotosfer. Lapisan inilah yang memberikkan
penerangan kepada kita dalam kehidupan sehari-hari.
·
Kromosfer
bertindak sebagai atmosfer matahari. Warna dari
kromosfer biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang
yang dihasilkan fotosfer.[4] Namun saat terjadi gerhana Matahari total, di mana bulan menutupi fotosfer, bagian
kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling Matahari.[4][21] Warna merah tersebut
disebabkan oleh tingginya kandungan helium di sana.[21]
·
Korona
merupakan lapisan terluar dari Matahari. Lapisan ini berwarna keabu-abuan.
dihasilkan dari ionisasi atom-atom akibat suhu yang
sangat tinggi, namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang
dipancarkan tidak sekuat bagian Matahari yang lebih dalam.[21] Saat gerhana
total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota cahaya berwarna putih di
sekeliling MatahariLapisan korona memiliki suhu yang lebih tinggi dari bagian
dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta derajat Fahrenheit, namun di beberapa
bagian bisa mencapai suhu 5 juta derajat Fahrenheit.
·
Pergerakan Matahari
Matahari
mempunyai dua macam pergerakan, yaitu sebagai berikut :
- Matahari berotasi pada
sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran.[25] Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui
pengamatan terhadap perubahan posisi bintik Matahari.
- Matahari dan
keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi galaksi Bimasakti.[27] Matahari membutuhkan
waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran sempurna mengelilingi
galaksi.[27]
Ciri Khas
Matahari
·
Prominensa bagian Matahari menyerupai lidah
api yang sangat besar dan terang yang mencuat keluar dari bagian permukaan.
Terdiri dari massa proton dan electron atom hydrogen yang bergerak dengan
kecepatan tinggi. Massa partikel ini dapat masuk ke
bumi. Tapi dapat tertahan oleh medan magnet bumi. Sehinnga kecepatan menurun dan
menuju kutub yang lama kelamaan berpijar dan dsebut aurora. Prominensa hanya
dapat dilihat dari Bumi dengan bantuan teleskop dan
filter.[30]
Prominensa terbesar yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric
Observatory) diestimasi berukuran panjang 350 ribu km.[30]
·
Bintik Matahari adalah lubang-lubang yang ditemukan
di bagian fotosfer Matahari dengan jumlah yang tak terhitung dimana gas panas menyembur dari dalam
inti matahari. Bintik
Matahari tercipta saat garis medan magnet Matahari menembus bagian fotosfer . Sehingga mengganggu gelombang radio
dipermukaan bumi. Ukuran bintik Matahari dapat lebih
besar daripada Bumi.[31]
·
Angin
Matahari
Angin Matahari berbentuk
aliran dari partikel-partikel yang dikeluarkan oleh bagian atas atomosfer
Matahari, yang bergerak ke seluruh tata surya. Kecepatan angin surya terbagi
dua, yaitu angin cepat yang mencapai 400 km/s dan angin cepat yang mencapai
lebih dari 500 km/s.
Beberapa bukti adanya angin
surya yang dapat dirasakan atau dilihat dari Bumi adalah badai geomagnetik
berenergi tinggi yang merusak satelit dan sistem listrik, aurora di Kutub
Utara atau Kutub Selatan, dan
partikel menyerupai ekor panjang pada komet yang selalu menjauhi Matahari akibat
hembusan angin surya.[35] Angin
Matahari dapat membahayakan kehidupan di Bumi bila tidak terdapat medan magnet
Bumi yang melindungi dari radiasi.[35] Pada
kenyataannya, ukuran dan bentuk medan magnet Bumi juga ditentukan oleh kekuatan
dan kecepatan angin surya yang melintas.[35]
·
Badai
Matahari
Badai Matahari
terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di
atmosfer Matahari. Total energi yang dilepaskan setara
dengan jutaan bom hidrogen berukuran 100 megaton. Badai Matahari
memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang
alik, astronot, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi. Badai Matahari yang pertama kali tercatat dalam pustaka
astronomi adalah pada tanggal 1 September 1859. badai Matahari yang terlihat
sebagai cahaya putih besar di sekeliling Matahari.[37] Kejadian ini disebut
Carrington Event dan menyebabkan lumpuhnya jaringan telegraf transatlantik
antara Amerika dan Eropa.[39]
Eksplorasi
matahari
·
Pesawat ulang-alik yang pertama kali berhasil masuk ke
orbit Matahari adalah
Pioneer 4.[40] Pioneer 4,
yang diluncurkan tanggal 3 Maret 1959 oleh Amerika Serikat, menjadi pionir dalam
sejarah eksplorasi Matahari.
·
Pioneer
5 - Pioneer 9 selama 1959-1968 yang memang bertujuan
untuk mempelajari tentang Matahari.
·
Helios
I berhasil mengorbit hingga mencapai jarak 47 juta km dari
Matahari (memasuki orbit Merkuri).[41][42]Helios I terus berputar
untuk memastikan seluruh bagian pesawat mendapat jumlah panas yang sama dari
Matahari. Pesawat ulang-alik hasil kerjasama Amerika Serikat dan Jerman ini beroperasi sejak 10
Desember 1974 hingga akhir 1982.[41][42]
·
Helios
II diluncurkan pada 16 Januari 1976 dan berhasil
mencapai jarak 43 juta km dari Matahari. Misi Helios II selesai pada April 1976
namun dibiarkan tetap berada di orbit.
·
Solar
Maximum Mission didesain untuk melakukan observasi
aktivitas Matahari terutama bintik dan api Matahari saat Matahari berada pada
periode aktivitas maksimum. Selama perjalanannya, SMM pernah mengalami
kerusakan namun berhasil diperbaiki oleh awak pesawat ulang alik Challenger. SMM terus berada di orbit Bumi
selama melakukan observasi. SMM mengumpulkan data hingga 24 November 1989 dan
terbakar saat masuk kembali ke atmosfer Bumi pada 2 Desember 1989. Misi
eksplorasi Matahari yang paling terkenal adalah Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) yang dikembangkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat
(NASA) bekerja sama dengan Agensi Luar Angkasa Eropa (ESA) dan diluncurkan pada
12 Desember 1995. SOHO bertugas mengumpulkan data struktur internal, proses
fisik yang terjadi, serta pengambilan gambar dan diagnosis spektroskopis
Matahari. SOHO ditempatkan pada jarak 1,5 juta km dari Bumi dan masih
beroperasi hingga sekarang.
Misi eksplorasi
terbaru dari NASA adalah pesawat ulang alik kembar bernama STEREO yang
diluncurkan pada 26 Oktober 2006.[43][42] STEREO bertugas untuk menganalisis
dan mengambil gambar Matahari dalam bentuk 3 dimensi.[42] Solar Dynamics Observatory Mission
adalah misi eksplorasi NASA yang sedang dalam pengembangan dan telah
dipublikasikan pada April 2008.[42] Solar Dynamics Observatory Mission
diperkirakan akan mengorbit untuk mempelajari dinamika Matahari yang meliputi
aktivitas Matahari, evolusi atmosfer Matahari, dan pengaruh radiasi Matahari
terhadap planet-planet lain.[42]
Manfaat dan peran Matahari
- kelangsungan
hidup organisme
di Bumi.
- panas
Matahari memungkinkan adanya angin, siklus hujan, cuaca, dan
iklim.[15]
- tumbuhan
berklorofil untuk
melangsungkan fotosintesis, sehingga tumbuhan
dapat tumbuh serta menghasilkan oksigen dan berperan sebagai sumber pangan
bagi hewan dan manusia.[15]
- Mahluk hidup yang sudah mati akan menjadi
fosil yang menghasilkan minyak Bumi dan batu
bara sebagai
sumber energi.[15] Hal ini
merupakan peran dari energi Matahari secara tidak langsung [15]
Panel surya
dipasang di atap rumah untuk menangkap sinar Matahari dan mengubahnya menjadi
energi listrik.
- Pembangkit
listrik tenaga Matahari Pembangkit listrik ini terdiri dari
kaca-kaca besar atau panel yang akan menangkap cahaya Matahari dan
mengkonsentrasikannya ke satu titik.[59] Panas yang
ditangkap kemudian digunakan untuk menghasilkan uap panas bertekanan, yang
akan dipakai untuk menjalankan turbin sehingga energi listrik dapat
dihasilkan.
- Matahari
menjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain di sistem tata surya
yang bergerak atau berotasi mengelilinya.[1] Keseluruhan
sistem dapat berputar di luar angkasa karena ditahan oleh gaya gravitasi
Matahari yang sangat besar.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar