Selasa, 26 November 2013

Permasalahan BK




1.       Di sebuah kelas ada seorang anak laki-laki yang pintar dalam hal akademik namun kurang dalam hal sikap. Anak ini paling malas jika dimintai tolong untuk menjelaskan materi yang temannya belum pahami. Di kelas itu hanya dia yang cepat paham materi sehingga guru pun banyak yang minta tolong ke anak tersebut untuk membantu beberapa temannya. Tapi ternyata anak itu kurang suka berbagi ilmu.
Jawab : Memberi pengertian kepada anak bahwa dengan berbagi apa yang kita bagi itu tidak akan hilang tetapi malah bertambah. Dan ilmu yang bermanfaat adalah salah satu amal yang pahalanya tidak akan terputus hingga setelah kita mati nanti. Justru kalau ilmu tidak disebarluaskan akan berakibat lupanya kita mengenai ilmu tersebut.
2.       Kurangnya komunikasi antara anak dengan orang tua yang terkadang di sepelekan oleh sebagian besar orang tua ternyata dapat berdampak yang tidak baik untuk anak. Salah satunya adalah anak tersebut menjadi malas berbicara, malas menegur orang, cenderung cuek sama lingkungan sekitarnya, dan bahkan anak tersebut tidak peduli sama dirinya sendiri. Sungguh memprihatinkan. Padahal anak ini kritis dalam berpikir, tetapi karena kemalasannya tadi, anak ini menjadi tidak berani mengungkapkan pemikirannya. Hal ini tentu cukup merugikan diri sendiri karena anak ini menjadi tidak bisa mengapresiasikan dirinya.
Jawab : Orang tua harus membiasakan diri untuk lebih banyak mendengarkan cerita anak agar anak terbuka dan  berani mengungkapkan pendapatnya sehingga orang tua pun paham apa yang anak inginkan, meskipun ada kalanya orang tua tidak harus menuruti kemauan anak. Dari hal tersebut anak juga belajar bahwa kemauan atau keinginan tidak sama dengan kebutuhan. Oleh karena itu, tidak semua keinginan harus dipenuhi oleh orang tua. Anak pun belajar menerima sebuah penolakan dengan dewasa dan berjiwa besar.
3.       Anak ini harus menjadi tulang punggung keluarga padahal umurnya masih dibawah 17 tahun. Dia anak pertama dari 2 bersaudara. Orang tuanya sudah cerai. Dan keadaan pun memaksa dia untuk hidup di jalanan demi menghidupi seorang adiknya bahkan menyekolahkannya. Anak ini anak yang pintar, periang, dan punya ingatan yang cukup kuat. Tapi dengan sangat terpaksa anak ini tidak melanjutkan sekolahnya.
Jawab : Memang seharusnya orang tualah yang menanggung biaya sekolah anaknya. Namun jika seperti ini keadaannya sosok seorang guru juga dipertanyakan keberadaannya. Sikap yang cukup bijak untuk menanggapi masalah ini adalah dengan tetap memberinya perhatian dan pengawasan serta nasehat-nasehat yang principal, yang membuat anak ini tetap ada rasa ingin belajar meskipun bukan di sekolah formal.
4.       Emosi anak yang masih labil jika tidak terdidik dengan baik akan membentuk pribadi anak yang kurang menyenangkan seperti misalnya temperamental. Anak yang sebenanrnya pandai bersosialisasi ini menjadi kurang disenangi temannya karena sifatnya yang temperamental ini. Orang tuanya pun memanjakannya sehingga menambah efek yang tidak bagus terhadap kepribadian anaknya.
Jawab : Kepintaran orang tua dalam mengolah emosi anak memang dibutuhkan dalam pendidikan anak di rumah. Jika dirumah sang anak tidak mendapatkan pendidikan emosi ini, tentu berefek ke keadaan di sekolahnya. Sebagai guru haruslah kita peka terhadap keadaan psikis murid. Guru harus paham apa yang sedang dialami oleh muridnya oleh karena itu penting bagi guru memahami maksud dari sikap-sikap “aneh” murid yang mungkin sebenarnya itu bukan sikap asli dari murid tersebut.
5.       Kedisiplinan sangat dibutuhkan untuk bekal hidup seorang anak ketika kelak dewasa nanti. Membiasakan anak untuk disiplin itu penting tetapi sering terlupakan oleh orang tua. Sehingga banyak anak yang pintar pelajaran namun tidak pintar mengefisienkan waktu karena ketidakdisiplinannya. Misal mengerjakan PR di sekolah karena kepintarannya sehingga mampu menyelesaikan PR dengan cepat.
Jawab : Seorang guru harus memberi tahu pentingnya sikap disiplin untuk keseharian hidup. Cara member tahunya dengan mencontohkan dan membiasakan murid untuk bersikap disiplin. Contoh nyatanya dengan tepat waktunya ketika masuk kelas dan mengajar, sehingga waktu menjadi efisien dan padat isi. Dengan begitu murid akan terbiasa untuk tepat waktu juga dalam mengerjakan tugas dan tidak banyak membuang waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar