Selasa, 26 November 2013

Vulkanisme



1.  
Menurut tipe letusannya, Gunung Merapi masuk kedalam tipe Merapi. Awalnya, jenis letusan ini adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang mengalir keluar perlahan-lahan dan membentuk sumbat kawah. Karena tekanan gas yang dari dalam semakin kuat, kawah tersebut terangkat dan bagian luarnya pecah-pecah disertai awan panas yang membahayakan penduduk. Penduduk harus menggunakan masker lantaran asap vulkanik terasa perih dimata dan membuat kepala pusing.Terbukti tak sedikit warga yang mengungsi terkulai lemas lantaran pingsan akibat menghirup asap abu vulkanik Gunung Merapi.
Berdasarkan tempat keluarnya magma, gunung merapi masuk kedalam tipe erupsi sentral. Yaitu, letusannya keluar melalui sebuah lubang yang membentuk gunung api terpisah-pisah. Alhasil, gunung Merapi masuk kedalam tipe gunung api strato atau kerucut. Ini disebabkan oleh campuran efusif dan eksplosif yang terjadi berulang kali. Gunung Merapi memiliki bentuk badan yang berlapis-lapis. Akibat dari erupsi yang berpindah-pindah pusatnya.


2.    
Peristiwa meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883 telah menggemparkan dunia karena akibat yang dihasilkannya. Ini disebabkan oleh tipe letusan Gunung Krakatau yang merupakan tipe perret. Tipe ini adalah tipe yang sangat merusak karena ledakannya yang sangat dahsyat. Dengan tekanan gas yang sangat tinggi, dan dihiasi oleh awan yang berbentuk seperti bunga kol pada ujungnya menyebabkan terbentuknya kaldera pada Gunung Krakatau. Akibat dari merosotnya dinding kawah sehingga puncak gunung menjadi tenggelam.Dapat terlihat pada gambar, bahwa letusan ini merupakan erupsi campuran. Yakni, perpaduan dari erupsi eksplosif dan erupsi efusif.


Gempa Bumi

1.   
Menurut factor penyebabnya, gempa ini adalah gempa tektonik. Yaitu, karena adanya pergeseran lapisan batuan. Dalam hal ini, disebabkan oleh proses subduksi. Yaitu, adanya tumbukan antara dua lempeng, dengan salah satu lempeng kerak terdorong ke bawah lempeng yang lain. Dalam hal ini, lempeng samudera dilaut menumbuk lempeng benua yang lebih tipis didarat. Lempeng samudera yang jatuh dan bergesekan dengan lempeng diatasnya dapat melelehkan kedua bagian lempeng tersebut. Dan terjadilah gempa berkekuatan 9,3 skala richter, karena letak pusat gempa yang berada dasar laut maka terjadilah tsunami dengan ombak tsunami setinggi 9 meter. Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa aceh merupakan gempa linear. Yaitu gempa yang bentuk episentrumnya garis.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar