1.
Menurut tipe letusannya, Gunung Merapi masuk
kedalam tipe Merapi. Awalnya, jenis letusan ini adalah efusif. Setelah itu,
letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang mengalir keluar
perlahan-lahan dan membentuk sumbat kawah. Karena tekanan gas yang dari dalam
semakin kuat, kawah tersebut terangkat dan bagian luarnya pecah-pecah disertai
awan panas yang membahayakan penduduk. Penduduk harus menggunakan masker
lantaran asap vulkanik terasa perih dimata dan membuat kepala pusing.Terbukti
tak sedikit warga yang mengungsi terkulai lemas lantaran pingsan akibat
menghirup asap abu vulkanik Gunung Merapi.
Berdasarkan tempat keluarnya magma, gunung merapi
masuk kedalam tipe erupsi sentral. Yaitu, letusannya keluar melalui sebuah
lubang yang membentuk gunung api terpisah-pisah. Alhasil, gunung Merapi masuk
kedalam tipe gunung api strato atau kerucut. Ini disebabkan oleh campuran
efusif dan eksplosif yang terjadi berulang kali. Gunung Merapi memiliki bentuk
badan yang berlapis-lapis. Akibat dari erupsi yang berpindah-pindah pusatnya.
2.
Peristiwa meletusnya Gunung Krakatau pada tahun
1883 telah menggemparkan dunia karena akibat yang dihasilkannya. Ini disebabkan
oleh tipe letusan Gunung Krakatau yang merupakan tipe perret. Tipe ini adalah
tipe yang sangat merusak karena ledakannya yang sangat dahsyat. Dengan tekanan
gas yang sangat tinggi, dan dihiasi oleh awan yang berbentuk seperti bunga kol
pada ujungnya menyebabkan terbentuknya kaldera pada Gunung Krakatau. Akibat
dari merosotnya dinding kawah sehingga puncak gunung menjadi tenggelam.Dapat
terlihat pada gambar, bahwa letusan ini merupakan erupsi campuran. Yakni,
perpaduan dari erupsi eksplosif dan erupsi efusif.
Gempa Bumi
1.
Menurut factor penyebabnya, gempa ini adalah gempa tektonik. Yaitu, karena
adanya pergeseran lapisan batuan. Dalam hal ini, disebabkan oleh proses
subduksi. Yaitu, adanya tumbukan antara dua lempeng, dengan salah satu lempeng
kerak terdorong ke bawah lempeng yang lain. Dalam hal ini, lempeng samudera
dilaut menumbuk lempeng benua yang lebih tipis didarat. Lempeng samudera yang
jatuh dan bergesekan dengan lempeng diatasnya dapat melelehkan kedua bagian
lempeng tersebut. Dan terjadilah gempa berkekuatan 9,3 skala richter, karena
letak pusat gempa yang berada dasar laut maka terjadilah tsunami dengan ombak tsunami setinggi 9 meter. Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa aceh merupakan gempa linear.
Yaitu gempa yang bentuk episentrumnya garis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar