1.
Anak ini trauma dalam mengerjakan soal ujian
karena ada salah satu soalnya yang bersinggungan dengan masalahnya di masa
lalu. Masalah tersebut cukup membuat anak ini traumatic. Karena teringat
masalah ini, anak ini pun menjadi tidak konsentrasi dalam mengerjakan soal. Dan
hal ini mengakibatkan nilai anak ini menjadi turun drastic.
Jawab : Guru harus peka terhadap suatu hal
kecil yang terjadi oleh muridnya. Harus di cari tahu alasan menurunnya nilai
ulangannya yang secara mendadak ini.
Guru mengajak bicara empat mata anak ini dari hati ke hati tanpa
terkesan mengintrogasi. Membuat nyaman anak untuk dapat bercerita dengan
leluasa adalah menjadi salah satu tugas guru juga. Setelah guru mengetahui inti
masalahnya, barulah guru bicara dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan
agar guru tersebut dimohon harap maklum dan bersedia memberikan ulangan
remedial untuk anak tersebut. Tugas guru tidak selesai sampai disitu tetapi
hingga sampai trauma anak tersebut mampu tergeserkan oleh memori-memori yang
lain dan anak tersebut mampu menerima masa lalunya itu dengan berjiwa besar.
2.
Anak kelas X yang dipaksa oleh orang tuanya
untuk memilih jurusan IPS karena orang tuanya ingin anaknya menjadi pengacara,
tetapi padahal kemampuan anak letaknya di IPA. Akibat paksaan itu anak tersebut
menjadi tertekan (stress) dan malas belajar hingga akhirnya dia tidak naik
kelas.
Jawab : Pada kasus ini guru tidak boleh
langsung menjudge anak ini tidak naik kelas karena bodoh. Guru BK
sebaiknya bertanya kepada guru mata pelajaran mengenai sikap anak ini ketika
sedang menerima pelajaran di kelas. Jika dirasa info itu sudah cukup, barulah
guru mengkonfirmasi hal tersebut kepada anak yang bersangkutan. Lagi-lagi
dibutuhkan kondisi yang nyaman agar murid dapat bercerita dengan tuntas.
Setelah guru tahu bahwa yang menjadi alasan pokoknya adalah paksaan orang tua,
langkah berikutnya adalah memberi pengertian kepada sang anak untuk tetap
belajar sebagaimana seharusnya (semaksimal) mungkin agar kelak waktu yang
dihabiskan juga tidak sia-sia. Dan mengingatkan kepada anak bahwa niatkan
menuntut ilmu karena Allaah agar ilmu tersebut menjadi berkah. Seiring
berjalannya waktu, sang guru juga memberi penjelasan kepada orang tua si anak
bahwa pemaksaan dalam memilih jurusan mana yang diminati tidak akan berefek
baik karena anaklah yang menjalaninya dan orang tua hanya sekadar memfasilitasi
kebutuhan belajar anak.
3.
Anak ini padahal pintar namun tidak percaya diri
sehingga setiap ulangan dia selalu mencontek. Hampir semua guru tahu sikap
curangnya dia. Dan banyak juga teman-temannya yang sudah tidak nyaman dengan
keadaan ini.
Jawab : Guru mencoba berbicara dengan orang
tua anak tersebut tanpa sepengetahuan sang anak dengan maksud memperoleh info
lain dari orang tua anak tersebut. Dan benar saja bahwa sang orang tua anak
tersebut bercerita bahwa anaknya rajin belajar ketika dirumah dan bahkan tidak
terlihat sama sekali kesan bahwa anaknya terlihat tidak percaya diri. Guru pun
tidak kehabisan akal untuk bisa menuntaskan masalah ini. Guru tersebut memberi
nasehat kepada seluruh siswa dengan maksud agar siswa yang menjadi objek tidak
merasa terpojok. Inti nasehatnya adalah menyebutkan bahwa Allaah lebih menilai
proses dari pada hasil. Dan perbedaan antara angka dengan nilai. Nasehat sang
guru pun di akhiri dengan nasehat yang memantapkan siswa-siswanya untuk percaya
diri dengan hasil usaha sendiri. Karena masing-masing orang berbeda tingkat
usahanya dalam mencapai sesuatu yang dianggapnya target. Dengan langkah-langkah
berikut, siswa yang kurang percaya diri tadi mampu mandiri dalam mengerjakan
soal-soal dan terlihat bahwa anak tersebut bangga dengan hasil usahanya
sendiri.
4.
Ada anak perempuan kelas X yang terlahir di keluarga
yang kaya, namun ketika dia duduk di kelas XI orang tuanya jatuh sakit dan
biaya pengobatannya menghabiskan hamper seluruh hartanya. Yang pada awalnya
anak tersebut periang dan supel, semenjak keadaan ekonominya jatuh anak
tersebut menjadi pendiam dan sangat menutup diri. Tentu hal ini berimbas ke
hasil belajarnya di sekolah.
Jawab : Guru harus bicara dari hati ke hati
dengan anak itu agar anak tersebut tidak menutup diri ketika diajak bicara.
Dimulai dengan menanyakan keadaan dirinya kemudian keluarganya. Setelah itu
guru mulai membahas nilai-nilainya yang drastic. Ketika membahas hal tersebut,
ajaklah anak untuk berpikir dewasa bahwa dengan adanya masalah justru daya
juang kita harus lebih dari pada ketika tidak ada masalah. Guru membangkitkan semangat
anak agar masalah ini tidak membuatnya semakin terpuruk. Dan guru harus terus
menjaga komunikasi dengan anak ini tanpa menganaktirikan siswa lain (yang tidak
bermasalah) dengan tujuan agar anak ini merasa tidak sendirian dan cukup
perhatian sehingga sifat periang dan supelnya kembali tumbuh.
5.
Salah teman mampu mengakibatkan salah pergaulan.
Lili anak seorang petani yang sekolah di Jakarta karena dibiayai oleh bos dari
ayahnya. Di Jakarta Lili berteman dengan anak orang kaya yang serba
berkecukupan. Lili malu mengakui bahwa ayahnya adalah petani. Sehingga Lili
mengikuti pergaulan temannya tersebut. Lili memaksa diri mengikuti trend yang
sedang berlaku karena malu dengan temannya tersebut. Berbagai cara Lili lakukan
salah satunya dengan mencuri.
Jawab :
Mulailah berbicara dengan temannya agar tidak terlalu menunjukkan
kekayaannya didepan Lili selanjutnya bilang juga untuk minta tolong
mengingatkan Lili agar tidak perlu memaksakan mengikuti trend yang berlaku.
Dari hal tersebut yang kayta belajar rendah hati dan Lili pun belajar menerima
dirinya sendiri dengan apa adanya. Setelah itu mulailah menyadarkan Lili bahwa
tujuan orang tuanya megizinkan Lili sekolah di Jakarta dengan tujuan belajar
semata, bukan gaya-gayaan. Dan mengingatkan Lili juga bahwa sekolahnya dia
adalah pembiayaan dari orang lain yang tidak sepatutnya dikecewakan dengan hal
semacam ini. Lili pasti sudah paham bahwa mencuri adalah perbuatan tercela yang
tentu Allaah tidak suka. Oleh karena itu, biarkan Lili sendiri menginstropeksi
diri sendiri dalam beberapa hari ini dan mintalah Lili untuk meminta maaf
kepada teman-temannya yang sudah diambil haknya oleh Lili. Dan mintalah juga
kepada teman-teman Lili untuk terus menyemangati Lili dalam belajar di Jakarta
ini sehingga Lili tidak termakan oleh pergaulan di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar